Rabu, 28 Desember 2011

SUKSES! TAKDIR ATAU BERUNTUNG?

Kenapa Keberhasilan tampak begitu mudah menghampiri orang lain dan tidak pada diri Anda? Kenapa orang lain tampak begitu gampang mendapatkan apapun yang diinginkannya, sedang Anda sekalipun merasa sudah berusaha SANGAT keras, bahkan jungkir balik kesana-kemari namun yang didapat hanya secuil.

Apa benar itu karena TAKDIR? Apa mungkin mereka lebih BERUNTUNG dari Anda?

Tentang orang-orang yang berhasil, dari kacamata saya pribadi, mereka memiliki beberapa kesamaan:

1. Mencintai yang Dilakukannya. Orang-orang Sukses biasanya berhasil di bidang yang dicintainya. Karena senang dengan apa yang dilakukannya, mereka akan menjalaninya dengan riang gembira tanpa ada paksaan.
Lakukan apa yang Anda cintai. Semakin Anda melakukannya, semakin bersemangat dan nikmat menjalaninya.

2. Berorientasi pada Tujuan. Orang-orang Sukses selalu berorientasi pada tujuan. Tahu mengapa harus melakukan sesuatu. Dan memfokuskan usahanya untuk mencapai tujuan itu.
Ketahui dimana Anda sekarang dan kemana Anda melangkah, serta tahu bagaimana mencapainya. Selanjutnya Take ACTION!!!

3. Berkumpul Di Lingkungan Orang Sukses. Nasihat lama mengatakan kalau ingin harum berkumpullah dengan penjual minyak wangi. Berkumpul di lingkungan yang sesuai, bisa mendorong Anda mencapai apa yang Anda inginkan.

4. Pecaya Diri. Orang-orang Sukses memiliki kepercayaan tinggi. Tanpa ragu mereka akan mengatakan kepada orang-orang di sekelilingnya mengenai tujuan-tujuannya. Mereka mengatakan apa saja yang akan mereka lakukan dan hasilkan.
Jangan Ragu dan percayalah pada diri Anda sendiri. Anda Pasti BISA!!!

5. Bekerja Keras dan Cerdas. Sekalipun misalnya hanya berbisnis Internet yang tiap harinya hanya menghadap komputer, namun jangan dikira kita tidak bekerja keras dan cerdas. Tanpa bermaksud apa-apa, sekalipun saya bisa saja tidak bekerja apapun sepanjang waktu, namun tiap harinya saya tetap mengalokasikan waktu bekerja.

Keberhasilan, Kesukesan atau apapun itu namanya adalah merupakan sebuah Proses. Proses yang tak datang semudah membalikkan telapan tangan semata, maka berubahlah segalanya. Sukses adalah buah dari komitmen dan proses terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan. Seperti besi yang ditempa dalam api, sampai akhirnya menjadi pisau atau benda lain yang lebih berguna.

Kesetiaan menjalani sebuah proses itulah Kunci dari Kesuksesan. Meski klise, namun sampai sekarang terus terbukti sangat telak terhadap hasil akhir yang ingin kita capai.

Dalam hidup segala sesuatunya memang tak selalu berjalan sempurna. Namun bukan berarti kita harus terdiam dan menyerah berpangku tangan pada nasib.

Kesuksesan seseorang memang sudah di atur oleh TUHAN, namun tergantung pada diri kita sendiri bagaimana cara menjemput Kesuksesan tersebut. Bangkit dan Mari Segera TAKE ACTION !!!

Sumber : Valentino Dinsi

Jumat, 09 Desember 2011

BEKERJA DENGAN HATI

Ada orang yang bekerja dengan kepandaian dan pengetahuannya (head), ada pula yang mengandalkan koneksinya. Namun semua itu tidak menjamin bahwa mereka dapat menikmati pekerjaannya, sampai mereka bekerja dengan hatinya (heart). Selain bisa menikmati yang dikerjakan, bekerja dengan sepenuh hati hasilnyapun akan maksimal.

Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati. Dorongan hatilah yang menggerakkan pikiran, kemauan dan tindakan kita.

Bagaimana bekerja dengan hati ? Mulailah dengan lima langkah berikut ini :

1. Tetapkan tujuan dalam hati.
Banyak tujuan yang bisa kita temukan ketika bekerja, mungkin untuk mendapatkan uang, pengalaman, posisi atau gengsi dan beberapa tujuan lainnya. Namun dalam persaingan bisnis yang ketat dan di tengah kesulitan akibat berbagai krisis, mereka yang bekerja digerakkan oleh tujuan-tujuan mulia yang lahir dari hati nurani, seringkali bertahan dan meraih sukses.

2. Temukan kepuasan dalam hati.
Kepuasan finansial, kepuasan karir dan kepuasan-kepuasan lain yang bersifat fisik, tidak ada habisnya sehingga seringkali membuat orang lupa diri dan terjebak dalam penyimpangan-penyimpangan bisnis yang akhirnya menimbulkan persoalan besar. Pencarian kepuasan batin atau hati akan menjaga seseorang melakukan cara-cara yang benar dan aman dalam berbisnis.

3. Bekerja dengan ketetapan hati yang teguh.
Halangan terbesar dalam bekerja adalah kondisi mental hati kita. Kurang antusias, kalah sebelum berperang, perasaan kurang mood dan berbagai kondisi mental yang melemahkan lainnya akan menjadi penghalang kesuksesan kita. Jika kita yakin terhadap motivasi hati kita yang bersih dan yakin dengan tujuan-tujuan mulia dalam hati kita, maka apapun halangannya akan dapat kita atasi dengan ketetapan hati yang teguh.

4. Bangun team dengan kesehatian.
Tidak ada orang yang bisa sukses maksimal dengan bekerja sendirian. Bekerjasama dengan team maka kita dapat mencapai hasil lebih maksimal. Team yang kuat, utuh solid dan kompak, hanya bisa diwujudkan melalui kesehatian satu sama lain.

5. Bekerja dengan sepenuh hati.
Apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati, keseriusan, fokus dan totalitas akan menghasilkan kualitas prima. Kesuksesan selalu diraih oleh mereka yang bekerja dengan segenap hatinya.

Sumber: Power Character

Minggu, 04 Desember 2011

KARAKTER YANG BAIK

Sikap lembut rendah hati, dan tidak mudah marah adalah sikap yang di sukai di hadapan ALLAH SWT, Firman Allah : ‘’ sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung ‘’ (QS al-Qalam : 64 ) dan ‘’ orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan ‘’
(QS. Ali Imran : 134 ).

Bukhari dan Muslim dari `Abdullah bin` Amr, RA, meriwayatkan bahwa," Rasulullah SAW,. pernah berkata, ‘'Di antara mereka yang paling disukai untuk saya adalah mereka yang memiliki karakter terbaik. "

Yang dimaksud dengan karakter yang baik adalah kecenderungan jiwa terhadap tindakan baik dan terpuji. Manusia yang memiliki sikap baik dan terpuji senantiasa dia tunjukan dalam tindakan kesehariannya baik itu hubungannya dengan Allah SWT ataupun terhadap hubungan sesama manusia. Dalam kasus yang pertama, para hamba Allah telah terbuka hatinya menyambut perintah-perintah Allah SWT dan siap menjauhi semua larangan-Nya, dia melakukan apa yang Allah SWT perintahkan kepadanya dengan sungguh-sungguh, dan mejahuhi dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT tanpa merasa terbebani. Ia suka melakukan tindakan yang baik dan terpuji, dan dalam memutuskan sesuatu selalu didasarkan niat Karena Allah, semuanya dia lakukan dengan mudah dan niat yang ikhlas. Ketika ia berhubungan dengan orang lain, ia sangat toleransi dan tidak merasa bahwa dirinya paling benar, tidak pernah memaksakan kehendak pada orang lain; tetapi dia cenderung lebih meringankan beban orang lain.

Banyak hal yang mungkin dialami dalam hidup ini terutama di kehidupan keseharian dalam berinteraksi dengan orang lain, kadang kita mengalami hal-hal yang tidak mengenakan seperti perlakukan merasa tidak dihormati, penghinaan fitnah dll, segala bentuk dan semua kasus yang serupa, bagi orang yang memiliki sikap baik tidaklah membuatnya marah, atau berusaha untuk menghukum dan membalas dengan perlakuan yang sama walaupun dia mampu melakukannya, dan menanggapi masing-masing dari mereka dengan kebaikan dan kesalehan, karena baik buruk Allah SWT lebih berhak untuk menilai . Dari segi kejiwaan orang seperti ini hidupnya lebih tenang tidak pernah dia merasa gusar atau tertekan dengan perlakukan orang lain, dalam lingkungan pekerjaapun dia merasa nyaman dan terhindar dari segala bentuk persaingan tidak sehat.dia senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik ( amanah ).

Dalam bergaul di di rumah atau di lingkungan kerja dia mengangap bahwa manusia itu satu sama lain adalah bersaudara, dia akan selalu menepati janji , memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan dan selalu mendoakan orang lain yang sakit atau tertimpa musibah tidak memandang apakah orang yang diberi bantuan itu atau di doakanya pernah berbuat yang tidak baik terhadap dirinya.

Karakter yang baik tidaklah lahir dengan sendirinya, itu semua didapat dari proses belajar dan membiasakan diri, dari lingkungan usahankanlah untuk lebih banyak bergaul dengan orang baik ( akhlakul kahrimah ), maka karakter yang baik akan tertanam dan berakar kuat dalam diri kita. Kesimpulanya bahwa semua bentuk usaha, sikap dan perilaku harus didasarkan pada keimanan kepada Allah SWT semata, Allah SWT lebih berhak dan maha tahu mana yang baik dan buruk di sisi-Nya, jangan mengumbar amarah.dan hawa nafsu karena manusia yang terbaik di mata Allah SWT hanyalah berdasarkan ketaqwaanya.

Sukses selalu …

Sabtu, 03 Desember 2011

KEKUATAN KARAKTER

“Karakter adalah kekuatan untuk bertahan dimasa sulit”. Tentu saja yang dimaksud adalah karakter yang baik, solid, dan sudah teruji. Karakter yang baik diketahui melalui ”Respon” yang benar ketika kita mengalami tekanan, tantangan & kesulitan.

Karakter yang berkualitas adalah sebuah respon yang sudah teruji berkali-kali dan telah berbuahkan kemenangan. Seseorang yang berkali-kali melewati kesulitan dengan kemenangan akan memiliki kualitas yang baik. Tidak ada kualitas yang tidak diuji. Jadi jika ingin berkualitas, tidak ada cara yang lebih ampuh kecuali ’ujian’. Ujian bisa berupa tantangan, tekanan, kesulitan, penderitaan, hal-hal yang tidak kita sukai. Dan jika kita berhasil melewatinya, bukan hanya sekali tapi berkali-kali maka kita akan memiliki kualitas tersebut.

Karakter berbeda dengan kepribadian dan temperamen. Kepribadian adalah respon kita atau biasa disebut etika yang kita tunjukkan ketika berada di tengah-tengah orang banyak. Seperti cara berpakaian, berjabat tangan, berjalan atau tingkah laku di hadapan orang lain. Temperamen adalah sifat dasar kita yang dipengaruhi oleh kode genetika orang tua, kakek nenek, dan kakek buyut dan nenek buyut kita (3 generasi di atas kita). Sedangkan karakter adalah respon kita ketika sedang ’di atas’ atau ditinggikan. Apakah kita putus asa, sombong, atau lupa diri. Bentuk respon itulah yang kita sebut karakter.

Karakter terbentuk dengan paling sedikit 5 hal, yaitu:
1. Temperamen dasar kita (Dominance, Steadiness, Influence, Compliance).
2. Keyakinan kita (apa yang kita percayai, paradigma).
3. Pendidikan (apa yang kita ketahui, wawasan kita).
4. Motivasi hidup (apa yang kita rasakan, semangat hidup).
5. Pengalaman hidup kita (apa yang telah kita alami, masa lalu kita, pola asuh, lingkungan).

Beberapa karakter yang dapat membawa keberhasilan yaitu :
1. Empati (mengasihi sesama seperti diri sendiri).
2. Tahan uji (tetap tabah dan ambil hikmah kehidupan, dengan cara bersyukur dalam keadaan apapun).
3. Beriman (percaya bahwa Tuhan terlibat dalam kehidupan kita).

Ketiga karakter tersebut akan memampukan kita untuk berhasil. Empati akan menghasilkan hubungan yang baik, tahan uji akan melahirkan ketekunan dan kualitas, beriman akan membuat segala sesuatu menjadi mungkin.

Karakter dibentuk, tidak diciptakan. Dibentuk artinya harus melalui proses. Memang benar ada karakter dasar yang memuat kekuatan dan kelebihan kita. Namun untuk mengembangkan karakter, diperlukan ’character coach’ atau ’character mentoring’. Kita tidak dapat bertumbuh sendiri dalam karakter yang baik. Perlu seorang pembina, coach, mentor yang mengarahkan dan memberitahukan kekeliruan dan kelemahan-kelemahan karakter kita.
Menurut survey Robert Clinton (Finishing Well), seseorang yang sanggup mengakhiri hidupnya dengan baik karena dia memiliki paling sedikit 8 mentor selama hidupnya. Oleh karena itu, carilah dan temukan mentor bagi karakter kita. Mulailah dengan seorang mentor kemudian temukan mentor-mentor yang lain. Maka karakter kita pasti akan bertumbuh dan berkembang baik.

Lantas, bagaimana menemukan karakter kita?
Temukan temperamen dasar kita. Saat ini sudah ada teknologi yang dapat mengetahui dengan cepat bagaimana karakter kita melalui ’Foto Karakter’. Kami telah menguji dan terus menghubungkannya dengan keakuratan yang cukup terbukti.