Rabu, 18 Mei 2011

INGIN HEBAT!! FOKUSLAH

Jika Anda ingin menjadi master di bidang tertentu ingatlah kata-kata ini: "berfokuslah pada satu hal atau keterampilan dengan kesetiaan tanpa henti untuk terus melakukan perbaikan, dan berkeinginan kita menjadi yang terbaik". Fokus!! Perbaikan tiada henti dan keinginan kuat menjadi yang terbaik adalah bahan bakar utama untuk menjadi seorang spesialis. Dan sebagian mayoritas orang besar berasal dari seorang spesialis.

B.J. Habibie adalah seorang spesialis di bidang pesawat terbang. Apakah kesuksesannya murni merupakan karunia alam? Tentu saja jawabannya tidak. Ia mengambil apa yang diberikan alam kepadanya dan menjalankan formula tadi; fokus ditambah perbaikan terus tiada henti dan keinginan kuat untuk menjadi yang terbaik. Lelaki kelahiran Pare-Pare ini tidak ingin menjadi yang terbaik di lima bidang yang berbeda. Misalnya, ia tidak ingin ahli di bidang kereta api atau kendaraan berida empat. Mantan Presiden RI ke tiga ini hanya ingin hebat pada bidang pesawat terbang. Dan ia berhasil.

Michael Jordan fokus pada basket. Cristiano Ronaldo fokus pada sepakbola. Muhamad Yunus fokus pada microfinance. Bill Gates fokus pada software development computer, Dedi Mizwar fokus pada film. Yusuf Mansur fokus pada ilmu sedekah. Hermawan Kertajaya fokus pada dunia marketing. Mereka dan banyak orang lainnya tidak memecah fokus yang ditekuninya. Dan mereka berhasil.

Thomas A Edison mendaftarkan 1.093 paten. Ia juga menemukan bola lampu hingga gramofon. Lelaki yang pernah dicap idiot oleh gurunya ini tidak mencoba untuk menjadi pedagang besar, penyair terkenal, dan musisi ternama. Ia hanya berfokus pada penemuan-penemuannya. Ia juga memperbaikinya setiap hari. Dan selalu terdorong untuk menjadi penemu hebat dan memberi manfaat bagi dunia. Selanjutnya, ia membiarkan waktu yang menciptakan keajaiban. Dan ternyata, keberhasilan mengetuk pintu bagi orang-orang yang memang fokus pada bidangnya. Mereka para spesialis.

Mungkin Anda ingat akan kisah Pablo Picasso. Suatu hari, seorang wanita melihatnya di pasar dan ia mengambil secarik kertas. ”Tuan Picasso, saya adalah penggemar Anda. Maukah Anda menggambar sedikit untuk saya?” Picasso dengan gembira memenuhi permintaan itu dan menggoreskan sebentuk seni di atas kertas yang diberikan. Sambil tersenyum ia mengembalikan kertas itu sambil berkata, ”Nilai kertas ini bisa jutaan dolar lho.” Wanita itu bingung dan berkata, ”Tapi tuan Anda hanya perlu waktu 30 detik untuk menghasilkan mahakarya ini.” Sambil tertawa Picasso menjawab, ”saya membutuhkan waktu 30 tahun agar dapat menghasilkan mahakarya dalam waktu 30 detik.”

Ketahuilah apa kelebihan Anda. Temukan talenta Anda, lalu berusaha keraslah sekuat tenaga untuk memoles talenta Anda. Ketahuilah apa yang menjadi bagian terbaik dalam hidup Anda. Anda sangat ahli dan menyenangi hal itu. Bahkan Anda terkadang gelisah ketika Anda tidak melakukan hal itu. Mungkin Anda seorang komunikator yang jago dalam bergaul. Mungkin Anda ahli dalam hal memperlancar keadaan. Mungkin Anda seorang inovator yang mampu melahirkan sesuatu yang baru. Mungkin Anda orang yang tekun menjalankan bisnis walau hasilnya kecil namun volumenya besar. Atau Anda seorang yang ahli memberikan nilai tambah sehingga Anda mampu menjual produk yang sama namun dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Temukan kelebihan Anda, lalu kembangkan. Fokuslah pada kelebihan Anda dan terus menerus diasah, lakukan perbaikan terus menerus, dan berkomitmenlah untuk menjadi yang terbaik di bidang Anda. Saya yakin tak lebih sepuluh tahun dari sekarang Anda akan menjadi orang yang hebat di bidang Anda. Mungkin orang akan membicarakan atau menulis tentang Anda.

Mari bertaruh dengan saya. Jika Anda sudah menemukan talenta Anda dan mencurahkan waktu setiap hari untuk mengasah talenta itu dan terus menerus memperbaikinya serta berkomitmenlah untuk menjadi yang terbaik di bidang itu, tak lebih dari 10 tahun yang akan datang Anda telah menjadi seorang yang hebat. Ketika itu bawalah hadiah kepada saya, karena saya telah memenangkan pertaruhan ini. Bila Anda gagal, itu karena Anda ingin hebat disemua hal sehingga fokus Anda pecah. Akhirnya Andapun tak mendapatkan semua hal itu.

Jamil Azzaini, Inspirator SuksesMulia

Senin, 16 Mei 2011

JADILAH PEMAIN

Saya dulu memaki Roberto Baggio gara-gara dia gagal mengeksekusi tendangan penalti. Akibatnya, kesebelasan Italia tersingkir dari kejuaraan dunia sepakbola sejagad saat itu. Yang memaki Baggio ketika itu ternyata bukan hanya saya. Komentator di televisi para pendukung kesebelasan Italia di seluruh dunia dan pecandu sepak bola di Italia turut mencercanya.

Apakah setelah itu Roberto Baggio berhenti menjadi pemain sepakbola? Tidak!
Apakah lelaki itu kehilangan penghasilan dari sepakbola? Juga tidak.
Lantas, apa yang saya peroleh dari memaki?
Apa juga yang diperoleh oleh para penggila bola Italia?
Saya dan mereka tidak memperoleh apa-apa.

Ya, Insan SuksesMulia, para pemain tidak kehilangan penghasilan dan bahkan terus memperoleh penghasilan. Sementara para penonton tidak memperoleh satu rupiahpun bahkan harus terus membayar tiap kali menyaksikan pertandingan.

Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, bila kita sibuk menjadi komentator dan penonton kita tidak akan memperoleh apa-apa.

Bila Anda ingin memperoleh sesuatu, Anda harus menjadi pemain, Anda harus menjadi pelaku, Anda harus action sendiri dan tak boleh diwakilkan.

Tatkala Anda diberi target oleh pimpinan, Anda berusaha dengan keras untuk meraih target itu. Anda mencari cara dan upaya agar target itu tercapai itulah pemain, itulah pelaku.

Namun bila Anda sibuk mengomentari target dari pimpinan, misalnya, "Targetnya ketinggian bos, tidak realistis bos, nanti kalau tercapai tahun depan target kita dinaikkin lebih besar lagi dari kantor pusat." Bukan hanya itu, Anda juga malah sibuk mempengaruhi angota tim yang lain agar pimpinan mengubah targetnya.

Nah, bila Anda mengambil sikap seperti ini Anda adalah penonton. Anda tidak akan dapat apa-apa, bahkan mungkin Anda akan kehilangan posisi dan pekerjaan Anda.

Insan SuksesMulia.
berhentilah jadi penonton, jadilah pemain dalam kehidupan karena pemainlah yang penghasilannya terus meningkat, dikenal oleh banyak orang dan mendapat penghargaan serta piala.

Ayo jadilah pemain!

Salam SuksesMulia!

Minggu, 15 Mei 2011

JADILAH AHLI

profesi apa yang tengah Anda jalani saat ini? Dokter, pengacara, akuntan, bankir, marketer, sales, arsitek, dokter, trainer seperti saya, atau mungkin yang lainnya. Pertanyaannya, cintakah Anda dengan profesi yang Anda jalani sekarang? Jawaban Anda boleh jadi ya, boleh jadi tidak, atau boleh jadi seperti syair lagu tempo dulu; “yang sedang-sedang saja…”.

Apa pun profesi Anda saat ini, semuanya berkeinginan untuk menjadi yang terbaik, menjadi ahli, menjadi expert di bidang yang Anda tekuni itu. Dan dalam menjalani profesi Anda, secinta apa pun Anda pada profesi Anda, pasti ada masa atau saat dimana Anda merasa lelah, letih, bosan atau jenuh dengan profesi Anda. Seperti syair lagu Rio Febrian Meski begitu indah, Ku masih tetap saja…. jenuh ….”.

Insan SuksesMulia, teringat saat bulan puasa kemarin, mengikuti acara buka bersama di rumah ayah angkat saya. Rumah ayah angkat saya merupakan rumah yang sekaligus menjadi tempat tinggal bagi anak-anak asuhnya yang jumlahnya puluhan. Ada anak yang dibuang di jalan, ada anak yang ditinggal di depan rumah orangtua angkat saya, anak yatim piatu, dan seterusnya. Ayah angkat saya merawat, membesarkan, mendidik, dan menyekolahkan mereka layaknya anak sendiri. Dan saat acara buka bersama itu pun, anak-anak angkatnya turut bergabung bersama kami.

Kalau tidak salah waktu kami buka puasa bersama saat itu sudah sekitar hari ke 20-an puasa. Saat memberikan sambutan, orangtua angkat saya berkata;

“Anak-anakku… sekarang sudah masuk minggu terakhir bulan Ramadhan. Bagaimana puasa kalian? Bagaimana sholat tarawih kalian? Bagaimana shaf di mesjid kemarin? Ada kemajuan? Maju ke depankah? (diam sejenak). Anak-anakku, adalah jamak ketika ramadhan semakin berjalan, semakin banyak orang yang didera perasaan bosan, lelah dan jenuh. Tetapi jika kalian bisa melawan rasa itu, maka kalian akan bisa sukses menjalani ibadah di bulan yang penuh berkah ini. (diam sejenak). Anak-anakku, hidup pun juga demikian. Untuk jadi orang yang berhasil, orang yang sukses, di bidang apa pun pilihan kalian, kalian harus mampu melawan rasa bosan, lelah, letih, dan jenuh. Jika kalian tidak mampu melawannya, maka kalian hanya akan berakhir tidak menjadi apa-apa.”

Mendengar sambutan yang singkat, sederhana, namun penuh makna itu, saya sendiri sempat tertegun. Apa yang dikatakan oleh ayah angkat saya ini betul-betul benar. Banyak orang yang tanpa sadar terkalahkan oleh rasa lelah, letih, jenuh atau bosan dalam menjalani profesinya, sehingga suatu hari mereka menemui dirinya hanya berakhir menjadi orang rata-rata, bahkan tidak menjadi apa-apa.

Insan SuksesMulia, sebuah penelitian di Berlin Academy of Music menemukan, bahwa jika Anda ingin menjadi yang terbaik, menjadi expert di profesi Anda, apa pun profesi Anda, maka Anda harus melakukan deliberate practice selama 10.000 jam. Deliberate practice berarti Anda harus melakukan latihan yang disengaja, terstruktur dan berjenjang, sehingga level keahlian Anda, level expertise Anda di profesi Anda kian meningkat secara berkesinambungan.

10.000 jam. Bukan waktu yang sebentar. Jika dalam satu hari Anda berlatih 3 jam, berarti Anda butuh sekitar 10 tahun untuk bisa menjadi expert di profesi Anda. Dan dalam waktu itu, entah akan berapa kali, berapa puluh kali, bahkan berapa ratus atau ribu kali rasa lelah, letih, jenuh atau bosan akan mendera Anda. Jika Anda merasakan hal itu, maka sadarilah bahwa itu adalah hal yang biasa. Tetapi jika Anda terus berjuang untuk mengalahkannya, barulah Anda jadi sosok yang luar biasa. Sosok yang akan menjadi seorang expert, seorang yang ahli di bidang apa pun yang Anda jalani.

Jamil Azzaini, Inspirator SuksesMulia.

Posted dalam Kapsul di Trijaya Network

Sabtu, 14 Mei 2011

SUKSES MULIA Jamil Azzaini

Rahasia Jamil Azzaini mewujudkan semua mimpinya adalah ’bintang terang’, ’lingkungan positif’, dan ’berani ambil resiko’.
Resep mencapai suksesnya yakni ”rumus motivasi” dalam menggeber ketiga langkah optimalisasi diri. “Motivasi adalah TB (To Be) dikalikan TH (To Have) dikalikan V (Valensi).”
Tabungan Energi Positif akan dicairkan dalam bentuk 4-ta (harta, tahta, kata, dan cinta).
- Harta adalah memiliki kemampuan mengelola uang yang baik.
- Tahta adalah siap memikul amanah.
- Kata adalah ucapannya bertuah, lisannya ditunggu orang, ceramahnya menyenangkan, nasihatnya mengena, doanya mustajab, menyadarkan orang lain, tulisannya dibaca orang, dsb.
- Cinta adalah popularitasnya naik, dipuja, pengikutnya banyak, relasi meningkat, teman yang loyal, dsb.
Namun bersiaplah menuju kehancuran jika 4-ta cair dari Tabungan Energi Negatif.
Orang yang paling mulia adalah yang paling banyak memberi manfaat pada kehidupan orang lain.
Bagaimana seseorang bisa menjadi pribadi yang tangguh dan ”Sukses Mulia”? Orang itu harus:
- punya dorongan kuat untuk maju dan mengembangkan potensi yang dimiliki
- menguasai keterampilan untuk menghasilkan 4-ta.
- jangan salah bergaul, ingatlah bahwa bergaul dengan tukang minyak wangi akan kecipratan bau wangi. Bergaul dengan pandai besi akan terpercik api.

Disarikan dari Proposal SuksesMulia ala Jamil Azzaini

Rabu, 11 Mei 2011

Keutamaan Mengunjungi Orang Sakit


Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah penguasa alam semesta. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada hamba dan utusan-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Menjenguk orang sakit bagian dari adab Islam yang mulia. Dia bagian dari rahmat yang dengannya Islam datang dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam diutus.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
http://liiur.com/radiostation/wp-content/uploads/2011/04/orang-sakit.jpg "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya': 107)
Rahmat Islam ini mencakup semua sisi kehidupan, di antaranya rahmat Islam terhadap orang-orang lemah dan sakit. Karena orang sakit sedang merasakan penderitaan dan menahan rasa sakit yang menyerangnya. Oleh sebab itu, ia lebih membutuhkan perhatian dan bantuan dari sesamanya, serta hiburan dan motifasi untuk menguatkannya. Karena itulah Islam memberikan perhatian besar terhadap akhlak mulia ini melalui lisan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
أَطْعِمُوا الْجَائِعَ وَعُودُوا الْمَرِيضَ وَفُكُّوا الْعَانِيَ
"Berilah makan oleh kalian orang yang lapar, jenguklah orang sakit, dan bebaskan tawanan (muslim)." (HR. Al-Bukhari Dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu)
Dituturkan oleh al-Bara' bin Azib Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan kepada kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara: Beliau memerintahkan kami agar menjenguk orang sakit. . ." (Muttafaq 'alaih)
Bahkan perhatian Islam terhadap akhlak mulia ini sampai menjadikannya sebagai bagian dari hak persaudaraan se-Islam. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ رَدُّ السَّلَامِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ
"Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: Menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
خَمْسٌ تَجِبُ لِلْمُسْلِمِ عَلَى أَخِيهِ رَدُّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ
"Lima perkara yang wajib ditunaikan seorang muslim terhadap saudara (muslim)-nya: Menjawab salam, mendoakan yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit, dan mengantar jenazah." (HR. Muslim)
Tidak cukup menganjurkan kaum muslimin untuk menjenguk orang sakit, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sendiri memberi teladan langsung. Beliau menjenguk orang skait, menghiburnya, mendoakannya, dan meringankan beban-bebannya. Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kami sering menemani Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam safar maupun muqim. Adalah beliau menjenguk yang sakit di antara kami, mengantarkan jenazah kami, berperang bersama kami, dan membantu kami dengan yang sedikti dan banyak." (HR. Ahmad)
Terdapat banyak riwayat, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjenguk sebagian sahabatnya saat mereka sakit. Ada juga keterangan dalam Shahih al-Bukhari, beliau pernah menjenguk seorang anak Yahudi yang masih kecil, lalu mengajaknya masuk Islam sehingga ia menjadi Muslim. Sepantasnya kaum muslimin berakhlak dengan akhlak yang agung ini, terlebih lagi para tokoh, pejabat dan orang besarnya. Sesungguhnya menjenguk orang sakit walaupun ia rakyat jelata bukan tindakan tercela yang menurunkan wibawa. Telah ada contoh dari ulama salaf kita, mereka sangat memperhatikan urusan menjenguk orang sakit. Maka apabila mereka tidak melihat seseorang, mereka menanyakannya, dan jika ia sakit, maka segeralah mereka menjenguknya.
Para ulama salaf kita sangat memperhatikan urusan menjenguk orang sakit. Apabila mereka tidak melihat seseorang, mereka menanyakannya, dan jika ia sakit, maka segeralah mereka menjenguknya.
Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
Pada diri orang sakit terdapat keutamaan dan kemuliaan bagi orang yang menjenguknya berdasarkan kabar berita dari baginda Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diutus menjadi rahmat bagi semesta alam. Allah telah janjikan pahala yang banyak dan ganjaran yang besar bagi orang yang menjenguk orang sakit. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan:
1. Dari Tsauban Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ
"Siapa yang menjenguk orang sakit, ia berada dalam kebun surga sehingga dia kembali." (HR. Muslim dan Ahmad. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami' no. 6389) tentang maksud kebun surga di sini adalah buah-buahannya.
2. Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الْجَنَّةِ
"Tidaklah seorang muslim yang menjenguk muslim lainnya di pagi hari kecuali ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga sore hari. Dan jika menjenguknya di sore hari, ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga pagi, dan baginya satu kebun di surga." (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)
3. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ عَادَ مَرِيضًا نَادَى مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنْ الْجَنَّةِ مَنْزِلًا
"Siapa yang menjenguk orang sakit, maka ada seorang yang berseru dari langit: kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan engkau berhak menempati satu tempat di surga." (HR. Ibnu Majah, al-Tirmidzi, dan ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Misykah no. 5015. Ibnu Hibbad juga menshahihkannya sebagaimana yang disebutkan Ibnul Hajar dalam Al-Fath)
4. Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ يَخُوضُ فِي الرَّحْمَةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ اغْتَمَسَ فِيهَا
"Siapa yang mejenguk orang sakit, ia terus dalam naungan rahmat sehingga duduk. Maka apabila ia duduk, ia tenggelam ke dalamnya." (HR. Ahmad. Dishahihkan Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 2504)
5. Sesungguhnya menjenguk orang sakit adalah salah satu dari jalan surga. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Siapa di antara kalian yang berpuasa di pagi ini?"
Abu Bakar menjawab, "Saya."
Beliau bertanya, "Siapa di antara kalian yang sudah menjenguk orang sakit hari ini?"
Abu Bakar menjawab, "Saya."
Beliau bertanya lagi, "Siapa di antara kalian yang telah menghadiri jenazah di pagi ini?"
Abu Bakar menjawab, "Saya."
Beliau bertanya lagi, "Siapa di antara kalian yang telah memberi makan orang miskin di pagi ini?
Abu Bakar menjawab, "Saya".
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Tidaklah semua ini terkumpul dalam diri seseorang ekcuali pasti ia masuk surga." (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 88)

Penutup
Sesungguhnya kita tidak tahu amal kita mana yang menjadi sebab utama datangnya rahmat bagi diri kita. Berapa banyak rahmat Allah dilimpahkan kepada seseorang karena amal-amal kecil yang dilaziminya. Karena itulah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Janganlah engkau remehkan kebaikan sekecil apapun itu, walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah yang berbinar (menyenangkan)." (HR. Muslim dari Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu)
Semoga tulisan ini menyemangati kita untuk menghidupkan akhlak mulia ini (menjenguk orang sakit) yang banyak diremehkan orang. Berusaha ikhlas dan berharap pahala dari Allah serta apa yang dijanjikan-Nya melalui lisan Nabi-Nya. Karena ikhlash adalah syarat diterimanya amal kebaikan seseorang dan menjadi penyempurna dari apa yang dilakukan. Semoga Allah meringankan langkah kita dalam menghidupkan sunnah Nabi-Nya dan merahmati kita dalam menggapai ridha dan surga-Nya. Wallahu T'ala a'lam.

Selasa, 10 Mei 2011

Agar Sinus Tak Gampang Kambuh

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
Ilustrasi (Foto: rachaelray)
Jakarta, Banyak orang yang menderita sinusitis atau sinus sangat terganggu dengan gejala-gejala yang ditimbulkan. Namun, tidak ada cara praktis untuk menyembuhkan penyakit ini. Hal terbaik adalah melakukan pencegahan agar sinus tak kambuh lagi.

Dr. Agus Subagio, Sp THT, dokter spesialis THT yang praktik di RS Puri Indah menjelaskan sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga sinus. Penyakit ini sering terjadi pada orang yang alergi terhadap pencetusnya misalnya debu atau udara dingin.

Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan flu biasa yang sering terjadi pada musim hujan seperti pilek, hidung tersumbat, berlendir, demam dan sakit kepala (biasanya saat bangun tidur), ingus berwarna kuning atau kehijauan, nafas bau, batuk berlendir, demam tinggi (di atas 39 derajat Celcius), sakit gigi dan kurang sensitif terhadap rasa dan bau.

Banyak orang yang tidak tahan dengan sakitnya sehingga memilih untuk segera operasi, tapi terkadang operasi yang dilakukan berkali-kali.

Sinus merupakan penyakit yang gampang kambuh. Jika si penderita tidak pintar-pintar menjauhi pemicunya maka sinus bisa kumat lagi meskipun sudah dilakukan operasi.

"Gagalnya operasi sinusitis hingga harus dilakukan berkali-kali kebanyakan karena faktor dari si penderitanya sendiri," ujar Dr Agus.

Karena tidak ada cara praktis untuk menghilangkan sinus, mengatasi penyebab sinus lebih baik daripada berusaha memulihkan serangan yang parah.

Seperti dilansir dari Sinuswars, Senin (26/4/2010), berikut langkah-langkah agar sinus tak kambuh lagi, yaitu:

1. Segera obati alergi dan pilek

Peradangan dalam hidung yang disebabkan oleh alergi dan pilek dapat memberikan reaksi yang kuat untuk semua iritasi, yang dapat memperparah sinusitis. Dengan segera mengobati alergi dan pilek dapat mencegah sinus kambuh kembali.

2. Menggunakan filter
Filter elektrostatik yang melekat pada peralatan pemanas dan pendingin udara sangat membantu untuk menghilangkan alergen dari udara.

3. Hindari polusi
Paparan dari lingkungan tercemar dan udara yang terkontaminasi dapat mengiritasi saluran hidung dan memperparah sinusitis. Bahan kimia dan asap juga dapat mengganggu lapisan sinus.

4. Hilangkan kebiasaan merokok
Tembakau dan asap diketahui dapat menyebabkan iritasi pada lapisan sinus, yang memperburuk aliran lendir dan membuat sinus menjadi menumpuk.

5. Mengurangi konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan membran hidung dan sinus membengkak, menyebabkan iritasi dan infeksi.

6. Kurangi perjalanan melalui jalur udara

Perjalanan jalur udara dapat menyebabkan masalah untuk penderita sinus kronis atau akut.

Gelembung udara yang terjebak dalam tubuh memuai saat penurunan tekanan udara di pesawat. Hal ini memberikan tekanan pada jaringan sekitarnya dan bisa mengakibatkan terhalangnya tabung Eustachio (saluran yang menghubungkan telinga ke tenggorokan).

Hasilnya, dapat mengakibatkan ketidaknyamanan di sinus atau telinga tengah selama proses penerbangan pesawat, terutama saat naik (take off) dan pendaratan (landing).

Biasanya, dokter akan menyarankan penggunaan obat tetes hidung dekongestan atau inhaler sebelum penerbangan sebelum melakukan penerbangan.

7. Minum banyak air putih
Air meningkatkan jumlah uap air di dalam tubuh dan membantu untuk mencegah kemacetan lendir. Hal ini juga membantu untuk mengencerkan lendir untuk pengaliran yang tepat.

8. Hindari olahraga berenang
Berenang di kolam renang dengan berklorin dapat menyebabkan iritasi mukosa dan rongga hidung. Jika memang ingin berenang, sebaiknya berenanglah di laut yang tidak berklorin.

9. Hindari olahraga menyelam
Penyelam sering mengalami kemacetan yang mengakibatkan infeksi sinus, dimana air dipaksa masuk ke sinus dari lubang hidung.

10. Jaga kebersihan
Infeksi bakteri dan virus adalah penyebab umum sinusitis. Sering mencuci tangan dengan air dan sabun dapat menghindari kambuhnya sinusitis.

11. Minimalkan konsumsi produk susu
Konsumsi produk susu berlebihan dapat mengentalkan lendir dan menyebabkan lubang hidung menyempit, yang mengakibatkan nyeri dan sakit kepala.

12. Hindari suhu ekstrim
Suhu terlalu tinggi dan rendah, atau perubahan tiba-tiba dapat meningkatkan nyeri sinusitis.

13. Mandi uap panas
Mandi uap panas dapat melepaskan lendir dan membasahi tenggorokan, sehingga memungkinkan aliran yang tepat dari rongga hidung.

14. Makanlah banyak buah-buahan dan sayuran
Makan buah dan sayuran yang kaya antioksidan dan zat-zat lainnya, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi.

15. Mengurangi stres
Meskipun sebagian dari kita tidak menyadarinya, stres membuat gejala sinusitis semakin buruk. Jika Anda memiliki sinusitis di masa lalu, stres dapat memicu atau membuatnya lebih buruk.

16. Gunakan obat herbal alami
Gunakan obat-obatan herbal sebagai suplemen vitamin, dan homeopati alam yang dapat melancarkan aliran lendir seperti rebusan daun sirih.

Minggu, 08 Mei 2011

SEBAB-SEBAB SYAR'IE UNTUK MEMPEROLEH KESEMBUHAN

Diantara problematika kehidupan yang banyak dihadapi manusia adlah ditimpa berbagai macam penyakit, baik jasmani maupun rohani dan untuk mengobati penyakit, beragam ikhtiar dan usaha dilakukan manusia. Ada di antara manusia yang menyalahi syari'at Islam dalam melakukan ikhtiar, seperti mendatangi dukun, orang pintar dan paranormal. Namun ada juga yang sadar tentang bahaya perdukunan, sehingga mereka berusaha mencari pengobatan yang sesuai dengan syari'at Islam, seperti mendatangi dokter, berbekam, mengkonsumsi habatussauda (jinten hitam) dan madu, atau dengan cara rukyah.

Sebab-sebab Syar'i untuk memperoleh kesembuhan :

  1. Melakukan ikhtiar secara Islami dan jangan melakukan ikhtiar yang dilarang. Rasulullah SAW telah bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah kalian tapi jangan berobat dengan cara yang diharamkan". (Hadits ini dihasankan oleh Syeikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah).
  2. Meakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Dzat yang maha menyembuhkan, sedangkan makhluk yang terlibat proses pengobatan seperti dokter, tabib, obat-obatan dan hal lain yang terkait lainnya, itu hanyalah sarana menuju kesembuhan, dan buanglah sejauh mungkin keyakinan atau ungkapan yang menyimpang dari tauhid seperti seseorang ketika mendapatkan kesembuhan dengan mengatakan "Dokter fulan memang hebat, obat itu memang manjur" atau uangkapan-ungkapan yang keliru lainnya.
  3. Dekatkan diri dan tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, serta mohonlah ampunan atas dosa-dosa yang telah kita perbuat, karena salah satu hikmah Allah SWT menurunkan penyakit pada diri kita adalah agar kita kembali ke jalan-Nya.
  4. Bertaqwa dan berdoalah selalu kepada Allah SWT Dzat yang maha menyembuhkan segala penyakit, agar penyakit segera diangkat dari diri kita dan janganlah bosan untuk berdo'a, sebab kita tidak tahu kapan Allah SWT menjawab do'a kita . Perhatikan sebab-sebab terkabulnya do'a serta penuhi syarat-syaratnya.
  5. Bershadaqahlah semampu kita karena Rasulullah SAW menjanjikan kesembuhan melalui shadaqah, dan tepislah jauh-jauh anggapan bahwa shadaqah itu mengurangi harta kita, justru Allah SWT akan melipatgandakan harta kita dan niatkanlah shadaqah untuk memperoleh kesembuhan dari Allah SWT.
  6. Yakin dan tanamkan keyakinan sedalam-dalamnya bahwa Allah SWT akan menyembuhkan kita.

BERSEDEKAH UNTUK MENYEMBUHKAN SAKIT

Pada zaman sekarang ini, berbagai penyakit semakin menyebar dan banyak macamnya. Bahkan beberapa penyakit tidak bisa ditangani oleh dokter dan belum ditemukan obatnya, meskipun sebenarnya obat penyakit tersebut ada. Allah SWT tidak menciptakan suatu penyakit, melainkan ada obatnya. Namun obat tersebut belum diketahui, karena suatu hikmah tertentu yang dikehendaki oleh Allah SWT.

Salah satu penyebab utama banyaknya penyakit adalah merebaknya kemaksiatan yang dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu. Kemaksiatan yang menyebar di tengah masyarakat dapat membinasakan mereka. Allah berfirman yang artinya "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri (QS. Asy-Syuara : 30).

Diantara hikmah penyakit yang diderita seseorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah SWT kepadanya. Dunia merupakan tempat berseminya berbagai musibah, kesedihan, kepedihan dan penyakit.

Ketika kita melihat orang sakit bergulat dengan rasa sakitnya dan menyaksikan orang yang membutuhkan pertolongan dengan menahan rasa sakitnya, mereka telah melakukan berbagai macam ikhtiar namun mereka melewatkan sebab penyembuhan yang hakikatnya dari Allah azza wa Jalla, maka saya tergerak menulis risalah ini untuk semua orang yang sedang sakit, agar rasa duka dan sedihnya lenyap dan penyakitnya dapat terobati (Insya Allah).

Wahai anda yang sedang menahan lara, yang sedang gelisah menanggung duka, yang tertimpa musibah dan bala, semoga keselamatan selalu tercurah kepadamu, sebanyak kesedihan yang menimpamu, sebanyak duka nestapa yang kau rasakan.

Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain mampu tertawa sedangkan engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidur tidak nyenyak, engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua harta yang dimiliki.

Saudaraku yang sedang sakit. Saya tidak ingin memperparah lukamu namun saya akan memberi obat mujarab dan membantumu terlepas dari derita yang menahun. Obat ini didapat dari sabda Rasulullah SAW : "Obatilah orang yang sakit dengan sedekah". (HR. Abu Dawud dihasankan oleh Al-Albani dalam shahihul Jami').

Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah dengan niat mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun tidak engkau niatkan agar Allah SWT menyembhkanmu dari penyakit. Cobalah niatkan sekarang juga dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah SWT akan menyembuhkanmu. Berilah makan fakir, atau tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkan hartamu atau sedekahkan jariahmu. Sunggh sedekah dapat menghilangkan penyakit, kesulitan, musibah atau cobaan.

Mereka yang diberi taufik oleh Allah SWT telah mencoba resep ini. Akhirnya merek amendapatkan obat ruhiyah yang lebih mujarab dari pada obat jasmani. Rasulullah SAW juga mengobati dengan obat ruhiyah, sekaligus obat ilahiyah.

Para salafus sholih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta yang paling mereka cintai. Jangan fikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memiliki harta dan kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang. Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat, ia telah bertanya kepada para dokter, namun tidak menghaslkan apa-apa. Ibnu Mubarakpun berkata kepadanya "Pergi dan galilah sumur, karena manusia sedang membutuhkan air. Saya berharap ada mata air di dalam sumur yang engkau gali dan dapat menyembuhkan penyakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur dan iapun sembuh". (Kisah ini terdapat dalam "Shahih At-Taghrib").

Kisah lain, orang yang mengalami peristiwa ini menceritakan, "Anak perempuanku yang masih kecil menderita penyakit di tenggorokan, Saya membawanya ke beberapa rumah sakit, saya menceritakan kepada banyak dokter, namun tidak ada hasilnya, sakitpun bertambah parah. Hampir saya ikut jatuh sakit karena sakitnya anak perempuan saya yang mengundang iba semua keluarga. Akhirnya dokter memberikan suntikan untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali rahmat Allah SWT. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya pintu kelapangan.

Seorang sholih berkata : "Obati orang sakit di antara kalian dengan sedekah". (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Al-Albani).
Saya berkata : "Saya telah banyak bersedekah". Iapun menjawab : "Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak perempuanmu". Sayapun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir, namun tidak ada perubahan, kemudian saya mengabarinya dan ia berkata, "Engkau adalah orang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia Allah SWT. Bersedekahlah sebanding dengan banhyaknya hartamu". Sayapun pergi pada kesempatan kedua, saya penuhi mobil syaa dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak. Lalu saya membagikan kepada orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya. Demi Allah saya tidak pernah menyangka bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu, anak saya tidak perlu disuntik lagi, anak saya sembuh total. Walhamdulillah. saya yakin bahwa faktor (yang menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah. Sekarang sudah berlalu tiga tahun, anak saya tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf.

Sungguh setiap saat saya merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan dan sehat sejahtera baik pada diri pribadi maupun pada keluarga saya. Ada seorang yang punya penyakit kanker, dia sudah keliling dunia untuk mengobati penyakitnya, tetapi belum memperoleh kesembuhan. AKhirnya dia bershadaqah kepada Ibu yang memelihara anak yatim, maka melalui hal itu Allah SWT menyembuhkan dia.

Saya mewasiatkan kepada semua orang yang sedang sakit agar bersedekah dengan harta yang mereka cintai, dan mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah SWT akan menyembuhkannya walauun hanya sebagian penyakit. Saya yakin kepada Allah SWT dengan apa yang saya ceritakan. Sungguh Allah SWT tidak melalaikan balasan bagi orang yang berbuat baik.

Marilah saudaraku, pintu telah terbuka, tanda kesembuhan telah nampak di depanmu, bersedekahlah dengan sungguh-sungguh dan percayalah kepada Allah SWT. Jangan seperti orang yang melalaikan resep yang mujarab ini, hingga ia tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersedekah lagi. Padahal bertahun-tahun menderita sakit dan mondar mandir ke dokter untuk mengobati penyakitnya, dengan merogok banyak uang dari sakunya.

Jika engkau telah mencoba resep ini dan engkau sembuh, jadilah orang yang selalu enolong orang lain dengan hartamu dan usahamu. Jangan engkau membatasi diri dengan bersedekah untuk dirimu sendiri, namun obatilah penyakit orang-orang yang sakit dari keluargamu dengan sedekah, jika engkau tidak sembuh total, maka ketahuilah bahwa engkau telah sembuh total, maka ketahuilah bahwa engkau telah sembuh walaupun sedikit. Keluarkan sedekah lagi, perbanyak sedekah semampumu. Jika engkau masih belum sembuh juga. Mungkin Allah SWT memperpanjang sakitmu untuk sebuah hikmah yang dikehendakinya atau karena kemaksiatan yang menghalangi kesembuhanmu. Jika demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak berdo'a di sepertiga malam terakhir.

Sedangkan Anda yang diberi nikmat sehat oleh Allah SWT, jangan tinggalkan sedekah dengan alasan anda sehat. Seperti halnya orang yang sakit bisa sembuh, maka orang yang sehatpun bisa sakit. Sebuah pepatah mengatakan "Mencegah lebih baik daripada mengobati".

Apakah anda akan menunggu penyakit hingga anda berobat dengan bersedekah?
Jawablah...! kalau begitu bersegeralah bersedekah.................!!!

Kamis, 05 Mei 2011

UNTUK SAUDARAKU YANG SEDANG SAKIT

Wahai saudaraku, andaikan anda tahu bahwa apa yang sedang menimpa diri anda sekarang adalah bagian dari suratan taqdir yang tidak bisa dielakkan, maka raihlah ribuan pahala yang telah Allah sediakan bagi anda jika anda menerima suratan taqdir ini dengan ridha dan kesabaran, sungguh luar biasa keberuntungan orang-orang yang sabar menerima taqdir-Nya tatkala ditimpa musibah.

Wahai saudaraku, simak dan renungkan untaian-untaian nasehat dan mutiara hikmah di balik penyakit, derita, nestapa dan musibah yang sedang menerpa anda saat ini.

Penyakit Adalah Ujian Iman

Ingatlah wahai saudaraku yang sedang terbaring sakit bahwa apa yang anda alami sekarang ini adalah ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata’ala . Dan sadarilah bahwa kehidupan manusia di dunia ini tidak akan pernah lepas dari ujian dan cobaan, oleh karena itu renungkanlah firman Allah Allah subhanahu wata’ala berikut, artinya,
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan;"Kami telah beriman", sedang mereka belum diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguh Allah mengetahui orang-orang yang jujur (dalam keimanannya) dan sesungguhnya Diapun mengetahui orang-orang yang berdusta.” (QS. Al-Ankabut: 2-3)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh mengagum-kan urusan seorang mukmin, sungguh seluruh urusannya adalah bernilai kebaikan, dan tiada seorangpun yang mendapatkan hal itu kecuali hanya seorang mukmin, jika mendapat nikmat dia bersyukur dan itu adalah baik baginya, dan jika tertimpa musibah dia bersabar dan itu adalah baik baginya.” (HR. Muslim)

Allah Allah subhanahu wata’ala Menguji Hamba-Nya Karena Cinta Kepada Hamba Tersebut.

Renunganlah wahai saudaraku, tatkala anda sedang terbaring sakit, maka ingatlah bahwa Allah Allah subhanahu wata’ala sedang menganugerahkan bentuk cinta-Nya kepada anda. Renungkan-lah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini,
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung seberapa beratnya ujian, Dan sesungguhnya Allah l apabila mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka, barangsiapa yang ridha (menerima cobaan dan ujian itu), maka dia mendapatkan keridhaan, dan barangsiapa yang murka (tidak ridha menerima cobaan dan ujian itu), maka dia mendapat kemurkaan.” (HR. At-Tirmizi)

Juga Renungkanlah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini: ”Barangsiapa yang dikehendaki Allah lkebaikan pada dirinya maka Dia menimpakan cobaan kepadanya.” (HR. Al-Bukhari)

Sakit Merupakan Suratan Taqdir Yang Harus Diterima Dengan Kesabaran

Warna-warni kehidupan manusia tiada terpisah sedikitpun dari menjalani taqdir Ilahi, andaipun anda seorang dokter yang senantiasa melakukan tindakan preventif agar tetap sehat dan terjaga dari berbagai macam penyakit, tetap tidak mampu menolak ketetapan taqdir Allah Allah subhanahu wata’ala . Ingatlah wahai saudaraku! Semua musibah, penyakit dan apapun yang terjadi pada diri anda dan pada orang lain, itu semua merupakan takdir dari Allah, karena itu resapilah dalam-dalam firman Allah Allah subhanahu wata’ala berikut ini,
“Katakanlah, "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah lbagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal". (QS. At-Taubah: 51)

Dan juga firman Allah Allah subhanahu wata’ala , artinya,
“Tiada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk kedalam hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. At-Taghaabun: 11)

Bersifat ariflah anda dalam menyikapi penyakit ataupun musibah yang sedang anda alami, sebab semakin arif anda menyikapi musibah yang sedang menimpa anda, maka semakin banyak anda meraup nilai pahala yang sangat luar biasa, bersikaplah anda sebagaimana sikap seorang mukmin yang beriman kepada Takdir Allah Allah subhanahu wata’ala baik dan buruknya, niscaya musibah yang menimpa anda ini akan terasa lebih ringan.

Sakit Dan Musibah Adalah Sarana Untuk Meleburkan Dosa Dan Kesalahan

Dari Abu Hurairah a, dia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesunguhnya Allah benar-benar menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga Dia menghapuskan darinya setiap dosanya." (HR. Al-Hakim: 1/348)

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ber-sabda, “Bencana senantiasa menimpa seorang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga dia bertemu dengan Allah l dalam keadaan tidak memiliki kesalahan." (HR. At-Tirmizi 2399, Ahmad 2/450, Al-Hakim 1/346)

Juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Tiada seorang mukmin yang mengalami kesusahan terus-menerus, kepayahan, penyakit dan juga kesedihan, bahkan sampai kepada kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan hal itu dosa-dosanya." (HR. Muslim 4/1993)

Mendapatkan Derajat Yang Tinggi Di Sisi Allah Allah subhanahu wata’ala

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Tiadalah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari sekedar itu, melainkan ditetapkan baginya karena hal itu satu derajat dan menghapus pula satu kesalahan karena hal itu." (HR. Muslim 4/1991)

Bahkan boleh jadi anda dalam catatan Taqdir termasuk seseorang yang mempunyai kedudukkan yang tinggi dan mulia di sisi Allah Allah subhanahu wata’ala , tetapi anda tidak mungkin bisa mencapai derajat yang mulia dan tinggi tersebut dengan hanya mengandalkan amal ibadah yang anda lakukan, atau anda tidak memiliki amal ibadah khusus yang bisa mengantarkan kepada kedudukan tersebut. Maka Allah Allah subhanahu wata’ala mendatangkan kepada anda secara terus menerus berbagai macam ujian, jika anda hadapi musibah-musibah itu dengan sabar dan tanpa ber-su'uzzhon terhadap-Nya, maka Allah Allah subhanahu wata’ala balas kesabaran anda itu dengan memberi kedudukan yang tinggi dan mulia, yang belum tentu bisa anda capai dengan amal ibadah.

Tentang hal ini Abu Hurairah a mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Sesungguhnya seseorang benar-benar memiliki kedudukan di sisi Allah, namun tiada suatu amal apapun yang bisa meng-hantarkannya ke kedudukan tersebut, maka Allah lmemberikan cobaan kepadanya secara silih berganti dengan sesuatu yang tidak dia sukai, sehingga Allah mengantarkannya untuk sampai kepada kedudukan tersebut." (HR. Abu Ya'la, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan dia berkata: shahih sanadnya.)

Jalan Menuju Surga Terbentang Luas

Surga Allah subhanahu wata’ala hanya bisa diraih dengan sesuatu yang tidak disukai oleh hawa nafsu manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai (oleh hawa nafsu) dan sedangkan neraka itu dikelilingi dengan hal-hal yang disukai hawa nafsu." (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Kesabaran dan keridhaan anda menerima musibah adalah kunci untuk membuka pintu surga, tiada balasan bagi mereka yang bersabar dan ridha menerima taqdir Allah melainkan surga.

Simaklah firman Allah Allah subhanahu wata’ala berikut, artinya,
"Tiada suatu balasan yang lebih pantas di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman, jika Aku telah mencabut nyawa seseorang yang disayangi-nya dari penghuni dunia ini kemudian dia bersabar atas hal itu melainkan surga." (HR. Al-Bukhari)

Menyucikan Jiwa dan Membersihkan Hati

Dalam keadaan sehat manusia itu sering melupakan Dzat yang memberinya nikmat kesehatan tersebut, sehingga kesehatannya itu terkadang mengundang dirinya untuk bersikap sombong, angkuh, bangga dan ujub, sebab dia merasa bisa melakukan apa saja yang dia inginkan tanpa ada yang menghalangi. Namun dengan adanya penyakit atau musibah yang Allah Allah subhanahu wata’ala timpakan kepada seseorang maka penyakit-penyakit hati seperti di atas bisa hilang dan bersih dari jiwa atas berkat rahmat dan karunia Allah.

Imam Ibnul Qayyim v berkata, "Hati dan ruh bisa mengambil pelajaran yang ber-manfaat dari penderitaan dan penyakit, kebersihan hati dan ruh itu tergantung sejauh mana penderitaan jasmani dan kesulitannya."

Lebih lanjut beliau v mengungkapkan, "Kalau bukan karena cobaan dan musibah di dunia ini, niscaya manusia terkena panyakit hati seperti: Al-Kibr (kesombongan), Al-Ujub (bangga diri) dan Al-Qoswah (keras hati). Padahal sifat-sifat itulah yang menyebabkan kehancuran bagi seseorang di dunia dan di akhirat. Di antara rahmat Allah, kadang-kadang manusia tertimpa musibah, sehingga dirinya terlindungi dari berbagai penyakit hati dan terjaga kemurnian ubudiyyahnya (kepada Allah l). Mahasuci Allah yang merahmati manusia dengan musibah dan ujian.” (Syifaa-ul 'Alil)

Musibah Sebagai Teguran Atas Kesalahan dan Dosa-Dosa Manusia

Dekatkanlah diri dan tingkatkanlah ketaqwaan kepada Allah Allah subhanahu wata’ala , serta memohon-lah kepada-Nya ampunan atas dosa-dosa dan segala kekhilafan, sebab manusia tiada yang luput dari dosa dan kesalahan, dan ingatlah bahwa salah satu hikmah Allah l menurun-kan penyakit pada diri kita adalah agar kita kembali ke jalan-Nya, firman Allah Allah subhanahu wata’ala , artinya,
"Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian adzab yang dekat (musibah dan penderitaan di dunia) sebelum datang adzab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajadah: 21)

Ber-ikhtiyar-lah dan jangan putus asa dari rahmat Allah Allah subhanahu wata’ala .

Tatkala anda tertimpa musibah atau menderita suatu penyakit, maka berusahalah mencari solusinya agar bisa keluar dari kesulitan tersebut, dan yakinilah bahwa di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan, dan di balik setiap penyakit ada obatnya, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:

Pertama: Berikhtiyarlah dengan tanpa melanggar larangan Allah dan Rasul-Nya, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Sesungguhnya Allah yang menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah kalian tapi jangan berobat dengan cara yang diharamkan." (Hadits ini dihasankan oleh Syekh Al-Albani dalam Ash-Shohihah)

Ke dua: Berdo'alah dengan penuh keyakinan bahwa Allah l mendengarkan pengaduan dan rintihan kepasrahanmu kepada-Nya. Dan tanamkanlah ke dalam keyakinan anda bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan.

Ke tiga: Dekatkan diri, tingkatkan ketaqwaan serta bertawakkallah kepada-Nya.

Ke empat: Perbanyaklah infaq dan shadaqah sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjanjikan kesembuhan melalui bershadaqah, sebagai-mana sabdanya, "Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bershadaqah." (Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Bani dalam Shahih Al-Jami') (Isnain Azhar)